ARE U READY TO HEADBANGING?

Berangkat dari kesenangan yang sama akan selera musik…pada era tahun 90-an kita tumbuh dan dewasa pada era musik heavy metal mewabah, saat itu usia kita sekitar 17-an tahun. Dan sekarang, ketika usia kita memasuki 30-an, energy heavy metal itu masih sangat terasa sekali. Energy itu yang mempengaruhi budaya pergaulan kita, budaya berpikir kita. Pada jaman kita dulu nggak banyak grup band di Pare yg memainkan heavy metal, dulu bandku Madness aja yang sering bawain lagu-lagu Slayer, Megadeth, Sepultura. Dan bandnya Chaweq, Libot dan konco-koncone (Cluster) malah pernah juara festival band gara-gara bawain lagunya Sepultura. Band-band lain pada saat itu sering bawain lagune GNR dan Nirvana. Well…It’s like getting to know your roots deeper. 

Menurut hikayat orang tua-tua dulu istilah Heavy Metal ditemukan oleh Band veteran Tahun 60’an Steppenwolf, dalam lagu klasiknya yang berjudul ‘Born To Be Wild’ ada di baris kedua bait kedua, yang liriknya berkata “I like smoke and lightning Heavy Metal Thunder Racin’ with the wind and the feelin’ that I’m under”. Tapi istilah itu belum dipakai secara tepat sampai pada tahun 1970, ketika Black Sabbath merilis album perdana klasik mereka yang berjudul ‘ Paranoid’. Cukup banyak embrio band Heavy Metal dari tahun 1960-an atau bisa disebut Classic Metal seperti Led Zeppelin, AC/DC, Black Sabbath, Blue Oyster Cult, Deep Purple, Alice Cooper. Permainan Classic metal kadang dimainkan dengan Organ. Musiknya dikendalikan oleh riff yang lebih sering dimainkan dalam tangga n ada minor. Vokalisnya juga terpengaruh oleh Led Zeppelin dan Bapaknya musik metal Ozzy Osbourne yang dipengaruhi oleh Sirene udara. Awal Heavy Metal memang cenderung ke musik Rock tapi tetap aja ada unsur metalnya, yaitu, lagu panjang, lirik berkata ke roh dan setan- setan dan melodi gitar yang panjang. Di Surabaya dulu terkenal band AKA band dan SAS. Sang Vokalis Ucok AKA dulu ketika konser sering melakukan pertunjukan akrobatik yang aneh-aneh. Karena teknologi masih kurang/minim, maka penggunaan efek guitar masih kurang sekali sehingga penonjolan pada waktu itu ada pada skill individu dan aksi panggungnya.

Pada akhir dekade 60an musik Punk juga merupakan genre musik yang sedang mewabah. Genre ini dimotori oleh The Who, hingga pada akhirnya muncul Bapak Punk Iggy Pop & The Stooges dan New York Dolls dan memasuki pertengahan dan akhir 70’an baru munculah Sex Pistols, The Clash, The Damned, The Ramones yang sangat kental logat Inggris-nya. Tapi punk nyaris runtuh ketika bertabrakan dengan musik Pop ditahun 80’an dan berubah menjadi New Wave. Di awal 80’an lahirlah American-Metal dengan lirik asmara dan teknik Palm-mute. Vokal yang melengking seperti Van Halen, Aerosmith, Motley Crue. Di Britania Raya muncul genre New Wave of British Heavy Metal (NWOBHM) ketika itu Heavy Metal bertabrakan dengan Blues di Britania Raya. dengan riff nge-blues dan vokal yang melengking juga. Pada genre ini melahirkan band-band seperti Iron Maiden, Saxon, Judas Priest, Def Leppard dan Samson. Pada pertengahan 80’an giliran NWOBHM dan American Metal yang bertabrakan dengan Pop hingga menjadi Big Girls’ Blouse Metal dengan kibasan rambut sang penyanyi dan musik cenderung slow dengan lirik asmara. Band dari genre ini seperti Def Leppard, Bon Jovi, Reo Speedwagon, Foreigner. Dan akhirnya pada pertengahan tahun 80an mulailah bermunculan warna-warna baru dalam musik metal dengan sound yang lebih garang, speed menonjol, lengkingan vokal yang tinggi dan distorsi gitar lebih tebal, Tempo lagu sangat cepat yang diusung oleh gitaris yang memainkan gitar rhytm Downstroke. Seiring dengan majunya perangkat efek gitar dan teknologi sound systemnya. (Pada waktu itu efek gitar yang terkenal merknya Metalzone…). Pada era ini lahirlah genre musik Thrash metal, Power metal, Speed metal. Thrash metal di pelopori oleh band-band seperti Metallica, Megadeth, Slayer dan Anthrax yang dijuluki Big Four Of Thrash.

Di San Francisco ada Testament dan Exodus di New Jersey ada Overkill dan Sepultura dari Brazil, lalu pada tahun 1990’an, genre ini lebih memasuki ke Extreme metal seperti Black metal yang diprakarsai oleh band-band cadas seperti Venom, Mayhem, Bathory, Mercyfull Fate, Varg Vikernes [scenester black metal Norwegia yang mendekam di penjara karena membakar banyak gereja dan membunuh rekan black metalnya sendiri, Euronymous-Mayhem]. Death Metal yang cenderung menggunakan vokal dengan growl rendah dan banyak screamnya berkembang pada 1991 menjadi Scandinavian Death metal oleh Entombed, Dismember, Unleashed, dan At The Gates Melodic Death metal yang berasal dari Gothenburg Swedia lalu berkembang di Finlandia dan Norwegia oleh band-band seperti Arch Enemy, Dark Tranquillity, Disessction. Death metal adalah sebuah sub-genre dari musik heavy metal yang berkembang dari thrash metal pada awal 1980-an. Beberapa ciri khasnya adalah lirik lagu yang bertemakan kekerasan atau kematian, ritme gitar rendah (downtuned rhythm guitars), perkusi yang cepat, dan intensitas dinamis. Vokal biasanya dinyanyikan dengan gerutuan (death grunt) atau geraman (death growl). Teknik menyanyi seperti ini juga sering disebut “Cookie Monster vocals”. Beberapa pelopor genre ini adalah Venom dengan albumnya Welcome to Hell (1981) dan Death dengan albumnya Scream Bloody Gore (1987). Death metal kemudian dikembangkan lebih lanjut oleh band-band seperti Morbid Angel, Entombed, God Macabre, Carnage, dan Grave.   

Di Indonesia, genre ini diawali pergerakan dan perkembangan-nya di tahun 1990-an dengan band thrash metal Rotor di Jakarta dan beberapa band pioneer Death Metal lainnya di daerah lain, seperti Adaptor dari Jakarta, Insanity dan Hallucination dari Bandung, Death Vomit dari Jogjakarta, Slow Death dari Surabaya, kemudian berkembang dengan band band berbahaya dan bereputasi internasional, Jasad , Disinfected,dan Ancur dari Bandung, Siksa Kubur, Funeral Inception dari Jakarta dan Cranial Incisored dari Jogjakarta.     

Bibit Black Metal ditanam diawal 80’an yang dikenal sebagai “Gelombang Pertama”, ilham paling awal diawali oleh band-band dari Inggris. Lewat band dari britania raya, Venom lewat album debutnya ‘Welcome to Hell. Setelah perpecahan dari NWOBHM Metal lebih cenderung mengalami masa dimana band-band lebih mementingkan masa depan gaya dari pada suara/sound. Gaya pakaian/busana seragam bisa juga mirip yang dipunyai band-band Black Metal; Pantalon kulit, spiked aksesori pergelangan, dll. Personil band juga bisa memakai nama-nama samaran seperti yang dipakai oleh band tersebut: Venom, Mayhem, Graveland, Godkiller, dll. Black metal diawali oleh band Venom pada tahun 1982 lewat album berjudul Black Metal. lalu diikuti oleh band-band seperti Bathory, Mayhem, Mercyfull Fate, Hellhammer/Celtic Forst. Semua band ini ter-Influence sama Venom. Band Black metal masih cenderung bermain Thrash metal. Pada awal 80an sampai 90an, Black metal sangat berkembang di daerah Skandinavia oleh band diatas tadi. Jenis musik metal ini juga termasuk jenis metal underground. Black metal mempunyai Sub-genre bernama NSBM, Neo Nazi Black Metal, dua komunitas tersebut termasuk yang berpengaruh di komunitas Underground. Band yang terkenal dari jenis musik ini adalah Dimmu Borgir, Cradle of Filth, Dark Funeral, Emperor dan Immortal. Florida Death metal adalah Turunan jenis musik Thrash metal yang berasal dari band Kreator dan Destruction melahirkan band band asal Florida yang terkesan lebih brutal yang menjadi Technical metal dipioniri oleh Cynic (kemudian menjadi berevolusi menjadi Aghora ), Atheist, Immolation, Death. Progressive Death metal yang mungkin lebih cenderung ke visualisasi dan banyak mengunakan Tradisional pun dimaklumi, pionirnya adalah Opeth, Pestilence, Death, Novembre dan mungkin Progressive metal seperti Dream Theater. Perbedaannya dengan Power metal adalah genre ini lebih bersemangat dan vokalis genre ini kebanyakan di pengaruhi oleh Rob Halford dan Bruce Dickinson, band-band genre ini kebanyakan dari Eropa. 

 Diilhami oleh group band Heavy Metal luar negeri, pada pertengahan tahun 90an di Surabaya muncul group-group band seperti Adi Metal, Big Panzer, Kamikaze, Boysster’s, Rock Trickle, Buldozzer, Lost Angels, Pumars, Red Spider, Power Metal, String, Sound Harness, Eclips, Phytagoraz, Ertebe, Gletzer, Krack, Crystal, Andromedha, di Pare sendiri ada group metal yaitu Generators yang kemudian hijrah ke Cikampek, dan sudah ngeluarin beberapa album kompilasi dan indie album. Stage act atau aksi panggungnya band-band Surabaya dulu seru-seru dan heboh, dan masing-masing memiliki ciri khas sendiri-sendiri. Seperti, Pumars dengan kostum vokalisnya selalu memakai kostum Mummy, Buldozzer dengan kostum Dracula, Kamikaze dengan Style Jepang ala Loudness. Pada Era ini munculah para fans fanatik musik metal yang membuat geng-geng yang mendukung group bandnya masing-masing, dan ini menjadi cikal bakal seringnya tawuran di saat ada live musik. Beberapa geng dahulu yang ada di Surabaya seperti Kreator, Metal Church, Boy Horor, Arodam, Madhaz, Riot, Poezhink, Man No War. Di Pare dulu juga ada geng metal yang cukup terkenal, yaitu Brigade Mafia dan Madness (kalau ini Gengku dab…hehehehe). Pada era ini, sempat terbentuk wadah Rocker khusus di Surabaya yang bernama “Mania Rockers”, dan pada saat itu Surabaya disebut sebagai barometer musik rock/metal. Karena atmospher konser yang gahar dan penuh tawuran, sering event-event konser metal memakan korban luka-luka bahkan meninggal dunia. Tentunya kita masih ingat bagaimana rusuhnya konser Metallica dan Sepultura dulu..sampai-sampai dijaga sama tank militer, sumpah ngeriiii tenan!!!!!. Pada akhir tahun 90an musik metal mengalami stagnasi yang parah. Disebabkan karena kekacauan, aksi brutal dan kekisruhan disetiap live musiknya, yang berujung kepada pelarangan pentas untuk musik-musik sejenis ini dan juga karena para musisinya sudah memasuki masa uzur. Jadi energy mereka sudah sangat berkurang.

Pada akhir 90an tersebut, ketika orang sudah kehabisan nama untuk mencari istilah genre musik, tahun 90’an menjadi solusi ketika muncul genre yang disebut Grunge dan Alternative metal. Band awal pengungsung Alternative metal adalah Primus. Alternative metal adalah salah satu jenis metal yang paling populer di awal 90’an. Sebenarnya, di awal 80an orang sudah mengenal juga istilah Funk metal yang dipelopori oleh Faith No More, Red Hot Chili Pepper, Extreme, hingga pada tahun 90’an munculah Rage Against The Machine. Selain itu ada Industrial metal yang pentolannya seperti Fear Factory dan Ministry. Industrial metal juga banyak di pelopori oleh band dari Jerman seperti Rammstein, Oomph!, Megahertz. Lalu ada Punk Metal atau Crossover Thrash punk dengan lebih banyak gitar. Band-band genre ini seperti Suicidal Tendecies dan Stromtroopers of Death. Dan lama-lama genre ini bermetamorfosis menjadi Hardcore Punk yang juga menjadi Emo, Nu Metal, Genre alternative metal yang terakhir adalah metal modern yang bermain dengan nada Industrial seperti : Korn, Slipknot, Limp Bizkit, Linkin Park hingga Disturbed. Dan yang fenomenal adalah Deftones. Lalu banyak bagian genre ini yang berkembang menjadi Rap core, Rap metal, hingga Hip metal.Heavy Metal adalah sebuah budaya yang sudah berjalan 30 tahun lebih.

Kita menjadi fans heavy metal sejak berusia 16 tahun. Membahas Heavy Metal dari segi budaya, sosiologi, dan Antropologi memang tidak akan pernah habis di bahas. Dari bahasan sejarah akar sound musik heavy metal sampai ke akar hornsign salute, lambang universal para fans heavy metal. Juga analisa bagaimana musik heavy metal selalu mendapat konotasi negatif dari lingkungan sosial karena kecenderungannya yang selalu provokatif. Dari badan sensor, agama, hingga lingkungan sosial. Seperti kata Sam Dunn, seorang antropolog dan fans musik heavy metal yang kini berusia 32 tahun dalam Film dokumenternya yang berjudul “Metal: A Headbanger’s Journey”, Dia berkata: “Even I want to cry. Well, it’s probably not my best description, but what the hell”. Salam tiga jari, bung. Sonny bedor, pencinta heavy metal.(artikel di ambil dari berbagai sumber).