the doors : dead poets society
puisi adalah sebuah penggambaran tentang keindahan, kebebasan, mimpi, cinta, kebencian, dan sebuah kematian. tentunya kita masih ingat film dead poets society yang diperankan oleh robbin williams. dalam film ini puisi adalah bintang utamanya. film ini akan mengajak kita menyaksikan kekuatan yang sangat massive dan ganjil dari sebuah puisi. di indonesia kita punya rustam effendi yang pada tahun 1924 menulis sebuah sajak yang kemudian sangat masyhur “sebab laguku menurut sukma”. rustam effendi adalah seorang revolusioner sastra kita. ia cermin dari orang-orang yang terbebaskan dari aturan. aturan dari tradisi yang membelenggu, yang terpasung. dan dia memulai pembangkangan itu melalui puisi. tahun 1936 s. takdir alisjahbana memproklamasikan bentuk pembangkangan yang lain. ia menyatakan akan meninggalkan alam kehidupan yang tenteram. kehidupan lama itu baginya seperti “tasik yang tenang tiada beriak” yang diteduhi gunung yang rimbun/dari angin dan topan”. di awal tahun 1940-an kita punya chairil anwar, penyair yang menamakan dirinya ” binatang jalang dari kumpulannya terbuang”. chairil menuliskan apa yang dianggap orang tabu untuk dibicarakan. toh pada akhirnya “sekali berarti sudah itu mati” begitu kata chairil dalam sajak “diponegoro”. dan agaknya kita harus tahu bahwa pembangkangan dan kebebasan adalah abadi.
apa kekuatan dari sebuah puisi sehingga bisa merubah sebuah tatanan kehidupan seseorang bahkan negara?seorang stalin pun dibuat merah telinganya oleh puisi. tanyakan hal itu kepada ray manzarek, pemain kibord dari band legendaris the doors. manzarek sangat terkesan dengan puisi buatan jim morrison yang berjudul “moonlight drive” yang menginspirasi dirinya untuk membentuk sebuah band. karena puisi itulah the doors dibentuk. nama band the doors diambil dari buku karya aldous huxley, “the doors of perception”(aldous huxley mengambil kalimat “the doors of perception” dari puisinya penyair besar abad ke 18 william blake “if the doors of perception were cleansed, every thing would appear to man as it is: infinite”). the doors dibentuk pada tahun 1965 (kita belum lahir bro…) dengan formasi ray manzarek (kibord), jim morrison (vokal), john densmore (drum), dan robby krieger (gitar). kemunculan the doors membawa suasana baru dalam musik rock saat itu. dengan musik yang kompleks, surealis dan sugestif yang mengeksplorasi lirik-lirik bertemakan seks, mistisisme, obat-obatan, pembunuhan, kegilaan hingga kematian. ditahun 1966 the doors tampil di whisky a go go, sebuah club di california selatan yang banyak melahirkan band-band terkenal seperti the byrds, buffalo springfield dan love dan menjadi home band tetap, yang kemudian membawanya dikontrak oleh elektra records pada 18 agustus 1966. namun pada 21 agustus the doors dipecat dari klub karena menyanyikan lagu “the end” dengan lirik yang sangat kontroversial, coba simak liriknya the end, “father? yes son? i want to kill you. mother? i want to fuck you”. terinspirasi dari sebuah drama yunani “oedipus rex”, yang dalam kisahnya sang protagonis oedipus membunuh ayahnya dan menyetubuhi ibunya. oedipus adalah sandiwara yunani kuno yang di tulis oleh sophocles sekitar 2300 tahun yang lalu. oedipus adalah sebuah lakon yang kelam, seperti warna darah yang tua. oedipus adalah seorang yang dibuang untuk menghindari dari nasib yang dinujumkan kepadanya. nujum yang mengariskan hidupnya bahwa suatu hari nanti ia akan membunuh ayahnya raja laius dari kota thebes, dan menikahi ibunya sendiri. pada akhirnya oedipus menusuk bola matanya sendiri berkali-kali dengan peniti, hingga buta. oedipus adalah seorang berdosa yang tak bersalah. ia kalah oleh apa yang dikatakan orang yunani sebagai dike, “rancangan takdir”
tahun1971 album “l.a. woman” dirilis, dengan singel “l.a. woman”, “love her madly” dan “riders on the storm”. setelah merilis “l.a. woman”, morrison memutuskan untuk beristirahat dari dunia musik dan kembali lagi dengan kegiatan menulis naskah film dan bikin puisi. morrison pergi mengasingkan diri ke paris dengan kekasihnya pamela courson. tapi dasar gila, di paris bukannya istirahat tapi malah sering mabuk-mabukan. ada sebuah lagu morrison “the lost paris tapes” yang direkam bersama musisi lokal paris saat dia dalam keadaan mabuk berat. pada 3 july 1971 morrison ditemukan oleh sang pacar tergeletak sudah tak bernyawa di bath tub apartemennya. kematian morrison tetap menjadi misteri hingga saat ini. ada yang bilang dia terkena serangan jantung, tuberkolosis dll. tapi menurut saya morrison meninggal karena dia sadar kalau dia mati muda, dia akan menjadi ikon musik dunia. ada keinginan dari manzarek selepas kematian morrison untuk mencari vokalis baru. dan menurut cerita sih, iggy pop yang rencananya mengisi vokal di the doors mengantikan morrison. iggy pop orangnya sama gilanya dengan morrison, iggy saat ini menjadi ikon musik punk. akhirnya krieger dan manzarek yang mengisi vokal untuk dua album the doors berikutnya “other voices” dan “full circle”. tapi dua album ini jeblok di pasaran. dan akhirnya mereka memutuskan untuk membubarkan the doors. tahun 1978 the doors sempat merilis album “an american prayer” yang berisi suara morrison ketika membaca puisi. tahun 1979 francis ford coppola (sutradara film “the godfather”) yang teman morrison di sekolah film ucla membuat film “apocalypse now” dengan lagu “the end” sebagai soundtrack filmnya. oliver stone (sutradara film “platoon”) membuat film tentang the doors, film ini dibintangi oleh val kilmer sebagai morrison, dan meg ryan sebagai pamela courson. pada awalnya yang di minta oleh oliver stone untuk memerankan morrison adalah ian astbury vokalisnya the cult, tapi entah alasan apa astbury menolak memerankannya.
meski sudah lebih dari 37 tahun sejak kematiannya, popularitas morrison tidak berkurang. hal ini antara lain disebabkan oleh karisma dan pengaruh musikalnya yang melekat dan menjadi inspirasi bagi pemusik setelahnya, yang akan menjadi idola dan menurunkan referensi ini pada generasi berikutnya. morrison adalah salah satu penyanyi dan penulis lagu paling populer dan menginspirasi di sejarah musik rock, morrison menjadi salah satu panutan seorang rockstar; bermuka masam, seksi, androgynous, penuh skandal dan misterius. celana kulit yang digunakannya ketika di panggung menjadi stereotipe pakaian rockstar. morrison sudah menginspirasi banyak musisi ternama dunia, seperti nick cave (nick cave and the bad seeds), siouxsie sioux (siouxsie and the banshees), richard ashcroft (ex-the verve), iggy pop (the stooges), glenn danzig (danzig), patti smith, ian curtis (joy division), henry rollins (black flag), ian astbury, perry ferell (jane’s addiction, porno for pyros), scott weiland (ex-stone temple pilots, velvet revolver), trent reznor (nine inch nails), marilyn manson, eddie vedder (pearl jam), ville valo (him), dan billy idol.
iggy pop mengaku terinspirasi oleh morrison ketika melihat konser the doors di ann arbor, michigan. salah satu lagu populer iggy yang berjudul “the passenger” ditulis berdasarkan salah satu puisi morrison. bahkan morrison juga memberikan inspirasi kepada seorang profesor literatur perancis di duke university, wallace fowlie, pernah menulis buku yang berjudul rimbaud and jim morrison: “the rebel as poet a memoir”. masih ingat lagunnya radiohead yang judulnya “anyone can play guitar”? di lagu itu terdapat lirik “grow my hair. i wanna be jim morrison” yang menggambarkan kekaguman para personel radiohead yang sangat besar terhadap jim morrison. jaman sekolah dulu morrison juga menginspirasi saya untuk memasang nama doors di belakang nama saya yang menjadi sonny bdoors. entah apa kesamaan saya dengan morrison, apa karena rambutnya yang sama ikalnya atau sama-sama doyan dengan yang namanya alkohol dan drugs???hahahaha…tak taulah awak!!!. yang pasti the doors adalah salah satu warisan abad 20.
the doors dengan morrison sudah melengkapi cerita di era psychedelic rock dengan mewarisi subkultur hippies yang begitu mendewakan kebebasan berekpresi, drugs, dan alkohol. di era flower generations dengan para hippiesnya, kematian adalah salah satu obsesi. nama-nama besar seperti jimi hendrix, janis joplin adalah salah satu produk flower generations yang memilih mati muda sebagai obsesi. the doors dan morrison adalah sebuah gerakan revolusi dengan ide yang besar. revolusi yang berangkat dengan sikap “kita yang paling benar”, revolusi jiwa dan raga dengan impian dan kemarahan. revolusi dengan teriakan untuk harapan terakhir. morrison melakukannya dengan puisi, puisi yang mengajak kita bertamasya imajinasi dan kebebasan. puisi yang bisa mencekik mati pengarangnya. “ada yang tetap tidak diucapkan,/sebelum pada akhirnya kita menyerah”, begitu kata chairil anwar menjelang ia meninggal. morrison dan chairil anwar meregang nyawa ketika berumur 27 tahun.
“you know the day destroys the night, night divides the day, tried to run, tried to hide, break on through to the other side, break on through to the other side, break on through to the other side”
(sonny bdoors, artikel diambil dari berbagai sumber)
Atooooeeeen di enteni wong akeh ra muncul-muncul,
rambutmu sik pancet nge bob ngono opo wis dadi kriwul saiki ? he he
akhire mas atun kusam juga …. hahahahah selamat datang mas atun
Rek…wis podho periksa kejiwaan durung? tambah kewut kok ketoke kakehan stress we
pengen pecel pancaran 😦
pengen sate pak slamet 😦
pengen pengen ketan biskopan 😦
pengen dawet gang kawi 😦
gandem marem….cucok pakkkkkk…..!!!!!!
ehm..ehm…dirasani rek.
Monggo menika artikel kuliner-e…sbnrnya wkt mau cari data ke lapangan..Mbah pingin ngejak mas Kenthus. Tapi eling-eling iki tentang kuliner…wah bangkrut ki ngko.
Oiyo..skalian di-launching Tag-line utk ngincipi kuliner tertentu. Kalo Pak Bondan bilang…Mak Nyusss…
Kalo Mbah bilang…Gandem mareemmmmmm. Piye sederek???
yup tulllll…the doors bkn hanya morrison,yang aku angkat disini lebih kepada kecintaan morrison terhadap puisi. bagaimana hebatnya sebuah puisi sehingga dapat merubah wajah dunia.okeee..btw ditunggu artikele dari mas kenthus dan mas-mas,mbak-mbak dan para sedulur-sedulur yang lain…biar tambah rame pak…buat mbah admin, mana artikel kulinernya..mana???hahahaha..jangan lupa saranj saya yg dulu..kl mampir ke resto ato warung makan di potret makananya..wookeeeeee..!!!
akhirnya ….
penantian panjangku terjawab sudah ..
B`dOORS nulis tentang the doors, oke brooo.
Isinya masuk,nggak cuman berisi literatur, tapi juga byk compaire2 antara tema pokok dengan hal2 laen … its okey bro …
cuman prolognya kepanjangan,juga yg agak gak masuk ama di The Doors adalah, the doors its not just morisson, tapi musik2 mereka juga pantas utk di”explore”, yg bisa kita simak di album live the doors (gak tau aku dptnya dr mp3), disitu dari 9 menit lagu light my fire, morisson dgn swara sexi`nya cuman nyanyi selama 1 menit, laennya brisi ulah manzarek ama krieger yg gak kalah sexy`nya ama suara morisson. juga lagu roadhouse blues, yg semepet dinyanyiin ama CREED di woodstock 99, lagu itu yg emang tak anggap paling top. Juga di lagu Who do you love, tuh lagu bikin lagu primavera`nya santana jadi basi banget …!!!
Jadi aku bilang, skali lagi the doors not just morisson, walopun dia yg jadi icon tuh band ..>!!! musik mereka yg bikin kita berkhayal dan seeeellllloooow …
lagu The end jg monumental bro … walopun liriknya kyk gitu, tapi its top banget.
neh kabarnya mreka2 mau reunian kyk the police, posisi morisson digantiin ama vokalisnya the cult yg notabene mukenye kayak morisson…
tx dhor ….. sukses terus ama tulisannya …